Tuesday, August 15, 2017

Mengenal dan mengetahui prinsip kerja dari VIRTUAL LAN (VLAN)









1.      VLAN
VLAN (Virtual Local Area Network) merupakan pengembangan dari LAN. VLAN adalah suatu model jaringan mirip LAN namun tidak terbatas pada lokasi fisik. Oleh karena itu, jaringan ini dapat dikonfigurasi secara virtual tidak bergantung pada lokasi fisik peralatan. Penggunaan VLAN akan membuat pengaturan jaringan menjadi sangat fleksibel dimana dapat dibuat segmen yang bergantung pada organisasi atau departemen, tanpa bergantung pada lokasi workstation. Alat yang menjadi kunci utama sehingga jaringan dapat dikonfigurasi secara logic adalah switched.[1]
2.      Cara Kerja VLAN
VLAN diklasifikasikan berdasarkan metode atau tipe yang digunakan untuk mengklasifikasikannya, baik menggunakan port, MAC address, dan sebagainya. Semua informasi yang mengandung penandaan atau pengalamatan suatu VLAN (tagging) di simpan dalam suatu database. Jika tag-nya berdasarkan port yang digunakan, maka database harus mengindikasikan port-port yang digunakan oleh VLAN. Untuk mengatur hal tersebut, maka biasanya digunakan switch yang manageable. Switch inilah yang bertanggung jawab menyimpan semua informasi dan konfigurasi suatu VLAN dan dipastikan semua switch memiliki informasi yang sama. Switch akan menentukan ke jalur mana data-data akan diteruskan. Sedangkan, alat yang menghubungkan antar VLAN adalah router.
3.      VLAN Trunks
Pada dasarnya VLAN tidak dapat berkomunikasi dengan VLAN yang berbeda nomor/id. VLAN bisa berkomunikasi dengan VLAN yang bernomor/id sama walau berbeda switch. Komunikasi ini biasa disebut trunk
Gambar 2.1 Trunk
Trunk digunakan untuk menghubungkan VLAN yang sama tapi berbeda switch. Trunk menghubungkan VLAN dengan menggunakan metode frame tagging. Frame tagging digunakan oleh switch untuk mengenali suatu frame milik VLAN berapa.
4.      Perbedaan VLAN dengan LAN
Perbedaan yang sangat jelas dari model jaringan Local Area Network dengan  Virtual Local Area Network adalah bahwa bentuk jaringan dengan model Local Area Network sangat bergantung pada letak/fisik dari workstation, serta penggunaan hub dan repeater sebagai perangkat jaringan yang memiliki beberapa kelemahan. Sedangkan yang menjadi salah satu kelebihan dari model jaringan dengan VLAN adalah bahwa tiap-tiap workstation/user yang tergabung dalam satu VLAN/bagian (organisasi, kelompok dsb) dapat tetap saling berhubungan walaupun terpisah secara fisik.    
Beberapa keuntungan penggunaan VLAN antara lain: 
·         Security – keamanan data dari setiap divisi dapat dibuat tersendiri, karena segmennya bisa dipisah secara logika. Lalu lintas data dibatasi segmennya.
·         Cost reduction – penghematan dari penggunaan bandwidth yang ada dan dari upgrade perluasan network yang bisa jadi mahal.
·         High performance – pembagian jaringan layer 2 ke dalam beberapa kelompok broadcast domain yang lebih kecil, yang tentunya akan mengurangi lalu lintas packet yang tidak dibutuhkan dalam jaringan.
·         Broadcast storm mitigation – pembagian jaringan ke dalam VLAN-VLAN akan mengurangi banyaknya device yang berpartisipasi dalam pembuatan broadcast storm. Hal ini terjadinya karena adanya pembatasan broadcast domain
·         Improved IT staff efficiency – VLAN memudahkan manajemen jaringan karena pengguna yang membutuhkan sumber daya yang dibutuhkan berbagi dalam segmen yang sama.
·         Simpler project or application management – VLAN menggabungkan para pengguna jaringan dan peralatan jaringan untuk mendukung perusahaan dan menangani permasalahan kondisi geografis.  
5.      Tipe-tipe VLAN
Menurut Cisco System Inc. (2001, CCNA1 : modul 3.1.2.1), tipe-tipe VLAN dapat dibedakan menjadi :
a.       Data VLAN
VLAN Data adalah VLAN yang dikonfigurasi hanya untuk membawa data-data yang digunakan oleh user. Dipisahkan dengan lalu lintas data suara atau pun manajemen switch. Seringkali disebut dengan VLAN pengguna, User VLAN.
b.      VLAN Default
Semua port switch pada awalnya menjadi anggota VLAN Default. VLAN Default untuk Switch Cisco adalah VLAN 1. VLAN 1 tidak dapat diberi nama dan tidak dapat dihapus. 
c.       Native VLAN
Native VLAN dikeluarkan untuk port trunking 802.1Q. Port trunking 802.1Q mendukung lalu lintas jaringan yang datang dari banyak VLAN (tagged traffic) sama baiknya dengan yang datang dari sebuah VLAN (untaggedtraffic). Port trunking 802.1Q menempatkan untagged traffic pada Native VLAN. 
d.      VLAN Manajemen
VLAN Manajemen adalah VLAN yang dikonfigurasi untuk memanajemen switch. VLAN 1 akan bekerja sebagai Management VLAN jika kita tidak mendefinisikan VLAN khusus sebagai VLAN Manajemen. Kita dapat memberi IP address dan subnet mask pada VLAN Manajemen, sehingga switch dapat dikelola melalui HTTP, Telnet, SSH atau  SNMP. 
e.       VLAN Voice
VLAN yang dapat mendukung Voice over IP (VoIP). VLAN yang dikhusukan untuk komunikasi data suara. 
6.      Perbedaan Switch dengan M-Switch
Secara umum fungsi kedua jenis switch sama yaitu sebagai media penghubung dalam jaringan yang sama, memperbesar skala jaringan (dengan mudah bisa digunakan untuk menabah PC dalam jaringan yang sama). Namun ada perbedaan anntara kedua tipe switch tersebut. Perbedaan tersebut antara lain dalam hal :
a.       Instan/Simple, Switch Unmanage simpel dan mudah digunakan (langsung pakai) pada switch Manage belum tentu bisa langsung digunakan (perlu dilihat konfigurasi yang ada didalamnya).
b.      IP Address, Umumnya switch manage mempunyai alamat IP dan switch unmanage tidak ada.
c.       Harga Switch Unmanage umumnya lebih murah dari Switch Manage.
d.      VLAN Support, pada switch Unmanage (biasa) semua port berada dalam jaringan yang sama, koneksi yang ada di sebuat port akan langsung disebar kesemua port yang ada. Sementara pada Switch Manage, tidak semua port saling terhubung karena tergantung konfigurasi VLAN yang sudah dilakukan.
e.       Configurable, (Dapat tidaknya di konfigursi). Switch Unmanage umunya langsung dipakai, tidak bisa di konfigurasi (plug and play), Switch Manage bisa di konfigurasi umumnya melalui : Port Serial (com), Web, Telnet, dll.
f.       Fungsionalitas, pada switch unnamage hubungan swicth ke switch tidak merubah topologi jaringan yang ada, semua PC akan tetap berada dalam jaringan (network) yang sama. Pada SwitchManage hubungan switch ke Switch bisa menghubungkan banyak Network yang berbeda (VLAN) antara kedua Switch yg ada.

Standar VLAN (IEEE 802.1Q, VLAN tagging) pada Swicth Manage Support ke berbagai perangkat, seperti Router. Sehingga Konfigurasi VLAN di Switch Manage bisa dibaca di perangkat lain yang support VLAN. Pada Switch unmanage hal ini tidak bisa dilakukan.

Friday, August 11, 2017

Mari sedikit mengenal apa itu ROUTING....!!!!!!!

                                                                            ROUTING

1.      Internet Protocol (IP)
Protokol IP merupakan inti dari protokol TCP/IP. Seluruh data yang berasal dari protokol pada layer di atas IP harus dilewatkan, diolah oleh protokol IP dan dipancarkan sebagai paket IP agar sampai ke tujuan. Dalam melakukan pengiriman data, IP memiliki sifat yang dikenal sebagai unrealiable berarti protokol IP tidak menjamin datagram yang dikirim pasti sampai ke tujuan. Protokol IP hanya berjanji akan melakukan usaha sebaik-baiknya (best effort delivery service), agar paket tersebut sampai ke tujuan.

2.      Transmission Control Protocol (TCP)
Merupakan protokol yang terletak di layer transport. Protokol ini menyediakan pelayanan yang dikenal sebagai connection oriented berarti sebelum melakukan pertukaran data, dua pengguna TCP harus melakukan pembentukan hubungan (handshake) terlebih dahulu. Reliable berati TCP menerapkan proses deteksi kesalahan paket dan retransmisi. Byte stream service berati paket dikirimkan dan sampai ke tujuan secara berurutan[2].
3.      Routing dalam jaringan TCP/IP
Routing berarti melewatkan paket IP menuju sasaran. Alat yang berfungsi melakukan paket ini disebut dengan router. Agar mampu melewatkan paket data antar jaringan, maka router minimal harus mempunyai dua buah alamat IP pada network interface. Proses routing dilakukan secara hop by hop. IP Tidak mengatahui jalur keseluruhan menuju setiap paket. IP routing hanya menyediakan IP address dari router berikutnya (next hop router) yang menurutnya lebih dekat ke host tujuan.
Sistem hanya bisa mengirim paket pada divais lain yang terhubung ke dalam jaringan fisik yang sama. Paket dari A1 dengan tujuan C1 diteruskan melalui router G1 dan G2. Host A1 pertama kali mengirim paket ke router G1 (karena G1 terhubung ke tempat dimana host A1 berada). Kemudian router G1 mengirimkan paket ke router G2 melalui jaringan B. Dan akhirnya G2 terhubung ke jaringan C langsung menyampaikan paket ke alamat tujuan, host C1.
Routing IP adalah proses pengiriman data dari satu host dalam satu network ke host dalam network yang lain melalui suatu router. Agar router dapat mengetahui bagaimana meneruskan paket paket ke alamat yang dituju dengan mengunakan jalur terbaik, router menggunakan peta atau tabel routing. Table routing adalah table yang memuat seluruh informasi IP address dari interfaces router yang lain sehingga router yang satu dengan router lainnya bisa berkomunikasi.
Routing table hanya memberikan informasi sedang routing algoritma yang menganalisa dan mengatur routing table. Intinya, router hanya tahu cara menghubungkan nertwork atau subnet yang terubung langsung dengan router tersebut.
Router berdasarkan cara pemetaan/ routing dibagi tiga :
a.    Static Routing
Static routing (Routing Statis) adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statik yang di setting secara manual oleh para administrator jaringan. Routing static pengaturan routing paling sederhana yang dapat dilakukan pada jaringan komputer.  Menggunakan routing statik murni dalam sebuah jaringan berarti mengisi setiap entri dalam  forwarding  table  di  setiap router yang berada di jaringan tersebut. Penggunaan  routing  static  dalam  sebuah  jaringan  yang  kecil tentu bukanlah suatu masalah, hanya beberapa entri  yang perlu diisikan pada  forwarding table di setiap router.
·           Beberapa keuntungan dari static routing : Pemeliharan bandwidth network karena peng-update-an informasi router membutuhkan broadcasts yang terus menerus. keamanan network karena static routing hanya mengandung informasi yang telah dimasukkan secara manual.
·           Beberapa kerugian dari static routing: Tidak ada toleransi kesalahan Jika suatu router down, maka static tidak akan memperbaharui informasi dan tidak akan menginformasikan ke router yang lain. Pengembangan network Jika suatu network ditambah atau dipindahkan maka static routing harus diperbaharui oleh administrator.
b.    Default Routing
Default Routing digunakan untuk mengirimkan paket-paket secara manual menambahkan router ke sebuah network tujuan yang remote yang tidak ada di routing table, ke router hop berikutnya. Bisanya digunakan pada jaringan yg hanya memiliki satu jalur keluar.
c.    Dynamic Routing

Dynamic Routing (Router Dinamis) adalah sebuah router yang memiliki dan membuat tabel routing secara otomatis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan antara router lainnya. Protokol routing mengatur router-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi forwarding table, tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini, router-router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan data ke arah yang benar. Dengan kata lain, routing dinamic adalah proses pengisian data routing di tabel routing secara otomatis.


DAFTAR PUSTAKA
         
[1] Budi, Ronaldi. 2011. Teen Computer Zone Introduction to Computer Networking.Yogyakarta: PT. Skripta Media Creative.
[2]  Kurniawan, Wiharsono. 2007.  Jaringan Komputer. Yogyakarta: Andi.

Kabel UTP itu apa sih??????

CABLING

1.        Kabel UTP
               Kabel UTP adalah UTP singkatan dari “Unshielded Twisted Pair” yaitu jenis kabel ini terbuat dari bahan penghantar tembaga, mempunyai isolasi dari plastik & terbungkus oleh bahan isolasi yang dapat melindungi dari api dan juga kerusakan fisik, kabel UTP sendiri terdiri dari 4 pasang inti kabel yang saling berbelit dimana masing-masing pasang mempunyai kode warna berbeda. Atau definisi kabel UTP adalah suatu jenis kabel yang dapat dipakai untuk membuat jaringan komputer, berupa kabel yang pada bagian dalamnya berisikan 4 pasang kabel. Kabel Twisted Pair Cable ini terbagi kedalam 2 jenis diantaranya, Shielded dan Unshielded. Shielded adalah jenis dari kabel UTP yang memiliki selubung pembungkus, sedangkan Unshielded adalah jenis yang tidak mempunyai selubung pembungkus. Untuk koneksinya kabel jenis ini memakai konektor RJ-45 atau RJ-11. Fungsi kabel UTP yaitu dapat digunakan untuk jaringan Local Area Network (LAN) pada sistem network/jaringan komputer, dan umumnya kabel UTP memiliki impedansi kurang lebih 100 ohm, dan juga dibagi menjadi ke dalam beberapa kategori berdasarkan kemampuannya sebagai penghantar data.
      Kategori atau jenis kabel UTP:
·        CAT 1 – Kabel UTP Category 1 [Cat1] adalah jenis kabel UTP dengan kualitas transmisi yang terendah, didesain untuk mendukung komunikasi suara analog saja.
·        CAT 2 – Kabel UTP Category 2 [Cat2] adalah jenis kabel UTP memiliki kualitas transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Cat1, jenis atau kategori ini didesain untuk mendukung komunikasi data dan juga suara digital. Kabel ini bisa mentransmisikan data sampai 4 megabit/detik.
·        CAT 3 – Kabel UTP Category 3 [Cat3] adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 2, jenis atau kategori ini didesain untuk mendukung komunikasi data dan suara pada kecepatan hingga 10 megabit/detik.
·        CAT 4 – Kabel UTP Category 4 [Cat4] adalah suatu jenis kabel UTP dengan kualitas transmisi yang jauh lebih lebih baik jika dibandingkan dengan kabel UTP Category 3 (Cat3) atau sebelumnya, didesain untuk mendukung komunikasi data dan juga suara sampai kecepatan 16 megabit/detik.
·        CAT 5 – Kabel UTP Category 5 [Cat5] adalah suatu jenis kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih baik jika dibandingkan dengan kabel UTP Category 4 (Cat4) atau yang sebelumnya, didesain untuk mendukung komunikasi data dan komunikasi suara pada kecepatan sampai 100 megabit/detik.
·        CAT 6 – Kabel UTP Category 6 [Cat6] adalah jenis standar kabel UTP dengan sertifikasi resmi paling tinggi.
·        CAT 7 – Kabel UTP Category 7 [Cat7] adalah jenis kabel premium yang sangat cocok sekali sebagai media yang high traffic berbagai macam aplikasi dalam 1 kabel (single Cable). Maksimum data yang terkirim sampai 10 Gbit/detik, dengan frekuensi 1000 Mhz.
          Untuk pemasangan kabel UTP, terdapat dua jenis pemasangan kabel UTP yang umum digunakan pada jaringan komputer terutama LAN, yaitu Straight Through Cable dan Cross Over Cable
a.    Kabel Straight
Kabel Straight merupakan kabel yang memiliki cara pemasangan yang sama antara ujung satu  dengan ujung yang lainnya. Kabel Straight digunakan untuk menghubungkan 2 device yang berbeda. Urutan standar kabel Straight adalah seperti di bawah ini yaitu sesuai dengan standar TIA/EIA 368B (yang paling banyak dipakai) atau kadang-kadang juga dipakai  sesuai  standar TIA/EIA 368A sebagai berikut:
Contoh penggunaan kabel Straight adalah sebagai berikut :
1.    Menghubungkan antara computer dengan switch
2.    Menghubungkan computer dengan LAN pada modem Cable/DSL
3.    Menghubungkan router dengan LAN pada modem Cable/DSL
4.    Menghubungkan switch ke router
5.    Menghubungkan hub ke router
b.   Kabel Cross Over
Kabel Cross Over merupakan kabel yang memiliki susunan berbeda antara ujung satu dengan ujung dua. Kabel Cross Over  digunakan untuk menghubungkan 2 device yang sama. Gambar dibawah adalah susunan standar kabel Cross Over.
Contoh penggunaan kabel Cross Over adalah sebagai berikut :
2.     Menghubungkan 2 buah switch
3.     Menghubungkan 2 buah hub
4.     Menghubungkan switch dengan hub
5.     Menghubungkan komputer dengan router
Dari 8 buah kabel yang ada pada kabel UTP ini (baik pada kabel Straight maupun Cross Over) hanya 4 buah saja yang digunakan untuk mengirim dan menerima data, yaitu kabel pada pin no 1,2,3 dan 6.
Fungsi Warna Kabel UTP
·     Orange : Kabel berwarna Orange berfungsi sebagai media penghantar paket data.
·     Putih Orange : Kabel berwarna  Putih Orange berfungsi sebagai media penghantar paket data.
·     Hijau : Kabel berwarna  hijau berfungsi sebagai media penghantar paket data.
·     Putih Hijau : Kabel berwarna putih hijau berfungsi sebagai media penghantar paket data.
·     Biru : Kabel berwarna biru berfungsi sebagai media penghantar paket suara.
·     Putih Biru : Kabel berwarna putih biru berfungsi sebagai media penghantar paket suara.
·     Cokelat : Kabel berwarna cokelat berfungsi untuk menghantarkan tegangan DC.
·     Putih Cokelat : Kabel berwarna putih cokelat berfungsi untuk menghantarkan tegangan DC.
2.        Protokol ARP
ARP (Address Resolution Protocol) adalah sebuah protokol dalam TCP/IP Protocol Suite yang bertanggung jawab dalam melakukan resolusi alamat IP ke dalam alamat Media Access Control (MAC Address). Dalam jaringan biasanya memang telah diberi alamat IP. Namun alamat hardware (misal MAC-Address) tetap digunakan untuk transportasi data dari suatu host ke host yang lain. Dalam mikrotik Router OS, sebuah router memiliki tabel ARP. Dalam tabel tersebut berisi masukan-masukan ARP. Masukan-masukan ARP tersebut terdiri dari IP Address dan MAC-Address serta informasi interface mana yang digunakan. Fungsinya ARP adalah untuk meningkatkan keamanan. Dalam mikrotik, masukan ARP bisa didapat secara dynamic. Namun untuk meningkatkan keamanan, serta pengguna dapat memasukkan ARP static secara manual. Dengan hanya membolehkan sebuah router me-reply hanya untuk masukan ARP static pada tabel ARP, maka akan membatasi akses ke router dan jaringan di belakang router, yang hanya untuk IP Address atau mac Address dengan kombinasi.
3.        ICMP  (Internet Control Message Protocol)
           Internet Control Message Protocol (ICMP) adalah protokol yang digunakan untuk membantu error handling dan prosedur pengaturan (Control procedure). Protokol ini bekerja pada network layer dan berurusan dengan layanan koneksi (connection services). Tugas dari ICMP adalah menyediakan pengendalian error (error Control ) dan pengendalian arus (flow Control) pada network layer.
Fungsi dari ICMP adalah sebagai berikut :
·     Memberitahukan jika ada paket yang tidak sampai ketujuan
·     Memberitahukan pengirim jika memory buffer di router penuh
·     Untuk memberitahu pengirim bahwa paket telah melewati jumlah hop maksimum dan akan diabaikan
·     Redirect paket dari gateway ke host
·     Ping menggunakan ICMP echo untuk memeriksa hubungan
4.        Wireshark 
Wireshark adalah sebuah free software yang digunakan untuk analisis jaringan yang biasa digunakan oleh network administrator untuk menganalisa kinerja jaringan termasuk Protocol di dalamnya. Tujuan dari monitoring dengan wireshrak adalah,
·     Memecahkan masalah jaringan
·     Memerikasa Keamanan Jaringan
·     Men-debug implementasi Protocol
·     Mempelajari Protocol jaringan internal

Wireshark ini memiliki beberapa keuntungan, diantaranya dapat memantau paket paket data yang diterima dari internet. Wireshark ini bekerja pada layer Aplikasi. Yaitu layer terakhir dari OSI Layer. Dengan menggunakan protokol-protokol di layer aplikasi HTTP, FTP, TELNET, SMTP, DNS dengan mudah memonitoring jaringan yang ada.